Nama : Kristin Natalia
Kelas : 3EB17
NPM : 23210927
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2 #
Di
perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan
karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir).
Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup
mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih
merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan
terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan
yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa
sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya
ilmiah (bahasa Inggris: scientific
paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
“Karangan
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam
karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku
ilmiah.
1.
Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah
pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal
ilmu pengetahuan, proceeding untuk
seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok
makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2.
Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya
ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.
Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya
disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang
S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3.
Buku Ilmiah
Buku
ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Tujuan Karya Ilmiah
- Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
- Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
- Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
- Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1.
Struktur Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.
Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.
Sikap Penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4.
Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi;
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian
langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis;
adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis
mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan
kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu
dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi;
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
Sikap Ilmiah
Dalam
penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus
ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Sikap ingin tahu
Sikap
ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)
Sikap kritis
Sikap
kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan
dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)
Sikap obyektif
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
4)
Sikap ingin menemukan
Selalu
memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan
eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5)
Sikap menghargai karya orang lain
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)
Sikap tekun
Tidak
bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya
meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum
selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
7)
Sikap terbuka
Sikap
terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena
tidak sepaham atau tidak sesuai.
Kerangka
atau Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah
Bab I Pendahuluan
Paparan
tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya
1. Latar
belakang : diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar
timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik
penelitian ini.
2. Rumuskan
masalah secara jelas, singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah
dibatasi, bagian mana yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan
gambarkan pentingnya masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan
praktis (bila ada), hubungan dengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum.
3. Tujuan
penelitian
4. Manfaat
penelitian
Bab II
Landasan teori
Paparan tentang kerangka acuan atau objek
yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang
digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada
yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar
sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya
dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.
Bab III Metode penelitian
Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam
suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu
penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang
dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil
penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang
mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan
yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
Bab VI Abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang
sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan
untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam
se-buah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai
aspek-aspek itu.
Bab VII Referensi : Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka
Kutipan. Pembuatan skripsi dan karya ilmiah
mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang diperlukan untuk
penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari seseorang dipergunakan
untuk berbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang diajukan, misalnya untuk
mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan sesuatu. Kutipan-kutipan
tersebut dapat berbentuk "kutipan langsung" atau "kutipan tidak
langsung". Kutipan langsung yang pendek dimasukkan dalam teks atau tubuh
skripsi dengan menggunakan tanda kutip.
Catatan kaki atau notasi ilmiah cukup
penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi ilmiah adalah
catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang dikutip dalam suatu
karya ilmiah.[i] Karena catatan tersebut diletakkan di bagian bawah halaman
maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak hanya
digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga untuk
memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan ilmiah
tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. catatan kaki mencakup: (1)
nama penulis, (2) judul tulisan, (3) tempat pener-bitan, (4) nama penerbit, (5)
tahun penerbitan, (6) halaman yang dikutip.
Daftar pustaka dapat berupa buku, jurnal,
majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan penerbitan
lain (termasuk komunikasi pribadi). Fungsi daftar pustaka: (a) Sebagai alat
untuk melihat kembali sumber asli oleh ilmuwan lain, sehingga ilmuwan lain
dapat melihat benar atau tidaknya pengutipan pernyataan di dalam bahan pustaka
yang digunakan atau bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk melihat
perkembangan ilmu. (b) Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber acuan yang
terdapat dalam sebuah catatan kaki. (c) Untuk melihat cakupan keilmuan seluruh
isi tulisan ilmiah sebagai indikator mutu isinya, dengan catatan bahwa semakin
terspesialisasi bahan pustaka yang digunakan maka semakin tinggi nilai tulisan
ilmiah. (d) Untuk mengetahui dampak ilmiah dari tulisan ilmiah.
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
Tata aturan penulisan daftar pustaka: (a) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf pertama dari nama keluarga atau marga penulis. (b) Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.).
(Catatan: apabila suatu bahan pustaka tidak
terinformasi penulisnya, maka nama penulis tidak boleh ditulis dengan Anonim).
(c) Setelah nama pengarang, berikutnya ditulis tahun penerbitan bahan pustaka
dan diakhiri dengan tanda titik. (d) Setelah tahun terbit bahan pustaka,
berikutnya ditulis judul bahan pustaka yang diketik miring diakhiri dengan
tanda titik (.). (e) Setelah nama bahan pustaka, selanjutnya ditulis (1) nama
penerbit untuk bahan pustaka berupa buku, dan (2) nama jurnal beserta volume,
nomor, tahun terbit, dan halaman bahan pustaka yang dibaca untuk artikel ilmiah
yang diterbitkan dalam bentuk jurnal. (f) Bagian terakhir adalah nama kota dari
alamat penerbit untuk bahan pustaka berupa buku. (g) Apabila nama penulis dari
bahan pustaka yang dirujuk lebih dari satu, maka penulis ke-2 dan ke-3 urutan
kata namanya tetap seperti nama aslinya hanya kata pertama dan/atau kedua
disingkat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar